Jan 9, 2009

MANAJEMEN PERUBAHAN



Tidak ada kata lain dalam ilmu manajemen atau praktek bisnis yang begitu magis dan misterius selain kata change (perubahan). Ia bahkan dianggap sebagai sesuatu yang paling abadi di atas dunia ini. Seperti badai tsunami, ia mempunyai kekuatan menghancurkan yang luar biasa. Setelah itu, hal-hal yang dimunculkannya tampak begitu aneh. Sering kita menolaknya, bahkan melawannya. Tapi hal yang baru itu bukannya binasa, melainkan tumbuh semakin besar.

Demikian pula perubahan di bidang bisnis, perusahaan yang masih resisten atau tidak mampu beradaptasi dengan perubahan, cepat atau lambat pasti akan tergusur dari percaturan kompetisi. Untuk dapat bertahan dalam kompetisi itu, perusahaan harus peka terhadap perubahan, baik di lingkungan eksternal maupun internalnya.
Ada beberapa karakteristik perubahan yang patut diantisipasi, yaitu:

Pertama, ia begitu misterius karena tak mudah dipegang. Bahkan yang sudah digenggampun dapat pergi ke tempat lain tanpa berpamitan. Ia bahkan dapat memukul balik seakan tak kenal budi.

Kedua, perubahan memerlukan change maker(s). Rata-rata pemimpin yang menciptakan perubahan tidak bekerja sendiri, tetapi ia mmemiliki keberanian yang luar biasa. Bahkan sebagian besar pemimpin perubahan gugur di usia perjuangannya.

Ketiga, tidak semua orang bisa diajak melihat perubahan. Sebagian besar orang bahkan hanya melihat realitas tanpa kemampuan melihat masa depan. Sehingga persoalan besar perubahan adalah mengajak orang untuk melihat dan mempercayai apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Keempat, perubahan terjadi setiap saat, karena itu perubahan harus diciptakan setiap saat pula, bukan sekali-sekali. Setiap satu perubahan kecil dilakukan oleh seseorang, maka akan terjadi perubahan-perubahan lainnya.

Kelima, ada sisi keras dan sisi lembut dari perubahan. Sisi keras menyangkut uang dan teknologi, sedang sisi lembut menyangkut manusia dan organisasi. Sebagian besar pemimpin hanya fokus pada sisi keras, padahal keberhasilan sangat ditentukan oleh sisi lembut tadi.

Keenam, perubahan membutuhkan waktu, biaya, dan kekuatan. Untuk menaklukkannya perlu kematangan berpikir, kepribadian yang teguh, konsep yang jelas dan sistematis, dilakukan secara bertahap, dan dukungan yang luas.

Ketujuh, perubahan membutuhkan upaya-upaya khusus untuk menyentuh nilai-nilai dasar organisasi (corporate culture). Tanpa menyentuh nilai-nilai dasar tersebut, perubahan tidak akan mengubah perilaku dan kebiasaan.

Kedelapan, perubahan banyak diwarnai oleh mitos-mitos. Salah satu mitos itu mengatakan bahwa perubahan akan selalu membawa kemajuan atau perbaikan secara instan. Seperti pasien yang sakit, perubahan berarti menelan pil pahit atau bahkan amputasi, yang artinya perlu pengorbanan.

Kesembilan, perubahan menimbulkan ekspektasi, dan karenanya ekspektasi dapat menimbulkan getaran-getaran emosi serta harapan-harapan yang bisa menimbulkan kekecewaan. Sehingga manajemen perubahan harus diimbangi dengan manajemen harapan agar para pengikut dan pendukung perubahan dapat terus membakar energi untuk terlibat dalam proses perubahan itu, walaupun tujuannya meleset atau masih memerlukan waktu untuk dicapai.

Kesepuluh, perubahan selalu menakutkan dan menimbulkan kepanikan. Namun demikian, dengan teknik komunikasi dan perilaku yang baik, perubahan dapat dikelola menjadi sebuah pesta. Sebuah pesta yang menyenangkan dan hangat, dapat menimbulkan efek kebersamaan.


0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com